Senin, 02 Juli 2018

Sosialisasi Dan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Tradisional


Pada tanggal 26 Juni 2018, UPT Puskesmas Panaguan mengadakan pertemuan dengan kepala desa dan kader-kader yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan dalam acara Sosialisasi Dan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Tradisional. Dalam acara ini di jelaskan kepada peserta sosialisasi mengenai Pelayanan Kesehatan Tradisional.














Pelayanan kesehatan tradisional merupakan salah satu sub dari 3 pilar program Indonesia sehat, dengan landasan hukum PP No. 103 Tahun 2014 dan PMK No. 61 Tahun 2016.

Sesuai Peraturan Pemerintah No 103 Tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan tradisional, yang di maksud dengan Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah sebagai berikut :
1.       Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris adalah penerapan kesehatan tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris.
2.       Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer adalah penerapan kesehatan tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah.
3.       Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang mengombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dengan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer, baik bersifat sebagai pelengkap atau pengganti.
4.       Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Penyehat tradisional wajib memiliki beberapa hal seperti berikut ini:
1.       Surat Terdaftar Penyehat Tradisional yang selanjutnya disingkat STPT adalah bukti tertulis yang diberikan kepada penyehat tradisional yang telah mendaftar untuk memberikan Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris.
2.       Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tradisional yang selanjutnya disingkat STRTKT adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk memberikan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.
3.       Surat Izin Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional, yang selanjutnya disingkat SIPTKT adalah bukti tertulis yang diberikan kepada tenaga kesehatan tradisional dalam rangka pelaksanaan pemberian Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.

Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris Syarat untuk mendapatkan STPT :
1.       Surat Penyataan mengenai metode atau teknik pelayanan yang diberikan
2.       Fotocopy KTP yang masih berlaku
3.       Pas photo terbaru 4x6 (2 lembar)
4.       Surat keterangan lokasi tempat praktik dari lurah atau desa
5.       Srt Pengantar dari Puskesmas
6.       Rekomendasi Dinkes Kab/Kota (diberikan setelah  dilakukan penilaian teknis)
7.       Surat Rekomendasi dari asosiasi terkait

Syarat untuk memperpanjang STPT :
1.       Fotocopy STPT yang berlaku
2.       Rekomendasi Dinkes Kab/Kota (diberikan setelah  dilakukan penilaian teknis)
3.       Permohonan diajukan paling lambat 3 bulan  sebelum  jangka waktu STPT berakhir
4.       SPTP berlaku 2 tahun & dapat diperpanjang kembali

Tata cara pelayanan,registrasi dan perizinan pelayanan kesehatan tradisional empiris :
1.       Hanya dpt menerima klien sesuai keilmuan & keahlian
2.       Bila berhalangan praktik, tdk dpt digantikan oleh hattra  lainnya
3.       Bila tdk mampu memberikan pelayanan, wajib mengirim klien ke fasyankes
4.       Wajib memiliki stpt
5.       Tidak melakukan intervensi tubuh yang bersifat invasif
6.       Hanya dpt memiliki 1 stpt dan 1 tempat praktik
7.       Izin tempat praktik perseorangan melekat pada stpt hattra
8.       Setiap panti sehat harus memiliki izin sarana
9.       Wajib menaati kode etik hattra

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah sebagai berikut :
1.       Panti sehat perorangan
Tempat hattra melakukan pelayanan secara perorangan. Izin penyelenggaraan Panti Sehat perorangan melekat pada STPT yang dimiliki oleh Penyehat Tradisional
2.       Panti sehat berkelompok
       Tempat hattra melakukan pelayanan secara bersama
a.       dapat dimiliki oleh perorangan atau badan hukum
b.      harus memiliki penanggung  jawab teknis yg memiliki STPT
Panti sehat tidak boleh melaksanakan pelayanan rawat inap

Sarana panti sehat harus memiliki :
1.       Ruang pendaftaran/Ruang tunggu
2.       Ruang Konsultasi
3.       Ruang Administrasi
4.       Ruang Pengobatan
5.       Ruang mandi/WC
6.       Ruang Lainnya sesuai kebutuhan pelayanan

Izin penyelenggaraan panti sehat berkelompok yaitu mengajukan surat permohonan ke pemerintah kab/kota, dengan melampirkan:
1.       STPT masing-masing Hattra
2.       Salinan/fotocopy pendirian badan usaha, kecuali perorangan
3.       Indentitas lengkap pemohon
4.       Surat keterangan domisili dari kelurahan
5.   Profil Panti sehat (struktur organisasi kepengurusan, daftar tenaga, sarana & prasarana, jenis pelayanan yg diberikan)
6.       Rekomendasi dinas Kesehatan  Kab/Kota (setelah dilakukan penilaian teknis)

0 comments:

Posting Komentar